Rabu, 25 Februari 2015

SEMANGATKU


Ketika matahari menyinari bumi
Buatku terbangun dari mimpi
Tuk awali langkahku
Menuju masa depanku

Dengan seuntai do’a
Dengan seribu harapan
Kan ku hiraukan rasa lelah ini
Demi  meraih kemenangan hidup

Walau panas membakar tubuhku
Walau hujan membekukan darahaku
Tapi, tak kan pernah lunturkan semangatku
Tak akan pernah menyerah menuntut ilmu.

SENYUMAN TERAKHIR




   Pagi itu seperti biasa aku dan Doni berangkat sekolah bersama, seperti biasanya kamipun berboncengan. Itu merupakan kegiatan rutin kami setiap pagi.
“Aruumm........ Ayo kita berangkat” teriak Doni memanggilku
“Iya tunggu, aku ambil tas aku dulu”
“Udah lama yah nungguin disini?”
“Engga baru sekitar 5 menit yang lalu” ucapnya
“Oh, yaudah ayo berangkat entar keburu telat kitanya” kataku
  Doni adalah sahabat ku dari kecil, kemana mana kita selalu berdua, sampai sampai orang kira kita berdua kakak adik, tapi aku benci kalau dibilang begitu. Ntah apa yang membuat ku benci, mungkin karena aku memendam sebuah perasaan yang tak mampu untuk ku utarakan.

Ketika sampai disekolah bel sekolah pun bunyi, karena kami beda kelas, terpaksa kami harus pisah di tempat parkir.
“Rum, gimana kalau kita nanti ke danau tempat biasa yang kita datengin?”
“Iya boleh juga, jam berapa?” kataku
“Ya sekitar jam 2 siang, setelah kita pulang sekolah, bisa?”
“Iya ntar aku usahain dateng”
“OKE.... Sampai ketemu nanti.. See you”
Doni berlari meninggalkanku dan aku pun segera menuju kelasku.

*siang hari*
Setelah aku pulang sekolah aku pun bergegas menuju danau tempat janjian aku dengan Doni. Sesampainya disana ternyata doni sudah menungguku disana.
“Maaf Don, aku telat yah?”
“Enggak, baru lebih 15 menit”
“Udah nunggu lama disini?”
“Ya lumayan lah” katanya
“Ngomong ngomong ada apa kamu ngajak aku kesini?’’
“Enggak, cuman mau ngomong sesuatu aja’’ katanya
‘’Sesuatu? Mau ngomong apa?’’ kataku penasaran
“Sebenernya, aku ingin ngungkapin ini udah lama sama kamu, tapi aku takut kamu malah marah sama aku, aku sayang sama kamu Rum, aku udah lama mendam rasa ini sama kamu, tapi udah aku katakan tadi aku ga berani ngungkapin ke kamunya, kamu mau ga kalau kita pacaran? Aku janji aku ga bakalan sakiti kamu dan aku bakal jagai kamu terus”
Aku terdiam tanpa sepatah katapun,aku setengah ga percaya dia ngomong gitu ke aku, ya tuhan ternyata dia juga mempunyai rasa yang sama sepertiku.
“Kamu mau ga? Kok diem aja? Kalau kamu ga mau gapapa kok” (mencoba meninggalkanku)
“Aku mau” kataku
Doni berbalik kearahku dan mendekatiku
“Beneran kamu mau? Jadi kita sekarang pacaran dong?”
Akupun tersenyum kepadanya dan diapun memelukku.

*3 bulan kemudian*
Hubunganku dengan Doni pun sudah berjalan cukup lama dan baik baik saja. Tetapi akhir akhir ini aku sering merasa tiba tiba pusing,mimisan, dan rambutku rontok. Tapi kuhiraukan itu semua.
Kamipun memutuskan untuk bertemu di danau.
“Hay Rum? Udah lama ya nunggu aku, maaf aku telat datengnya”
“Engga belum lama kok”
“Ada apa ngajakin aku ketemu disini?”
“Cuman kangen aja sama kamunya”
Tiba tiba kepala ku pusing dan aku pun mimisan.
“Eh, Knapa kamu Rum? Kok kamu pucat mimisan lagi? Kamu sakit?
“Engga, aku gapapa kok”
Akhirnya akupun ga sadarkan diri, aku pingsan, aku kembali sadar setelah aku sampai kerumah sakit. Banyak orang orang terdekatku berada disekelilingku, mereka menangis. Aku tidak tau apa yang terjadi denganku. Aku pun mencoba bertanya dengan Doni dengan nada terputus putus.
“Don... Aada apa ini? Kok semua orang nangis?”
“Arum... Aku ga mau kehilangan kamu, aku pengen kita sama sam terus, aku pengen kita kaya kemaren kemaren lagi ketawa ketawa bareng, kemana bareng bareng terus,tanpa ada yang bisa misahin kita”
Aku bingung dengan kata kata Doni, menga dia berkata seperti itu, apa sebenarnya yang terjadi dengan aku, kenapa semua orang sedih dengan keadaanku.
Don, apa yang sebenarnya terjadi dengan ku? Kenapa semua orang menangisi ku? Jawab jujur don!”
“Kata dokter tadi kamu mengidap kanker otak stadium akhir, dan umur kamu divonis tidak akan lama lagi, tapi aku yakin kamu kuat, kamu pasti sembuh kaya dulu lagi”
Aku kaget! Aku ga percaya! Apakah ini benar? Tapi kenapa ini semua terjadi denganku, Tuhan tidak adil! Kenapa ketika aku sedang merasa bahagia dengan seseorang yang aku sayang, Tuhan mencoba untuk memisahkan kami?!
Tiba tiba aku merasa pusing dan kepala ku sangat sakit. Aku tak kuat untuk menahannya dan akhirnya aku tak sadarkan diri. Keadaanku kritis,aku tidak tau apa lagi yang terjadi dengan ku saat ini. Aku merasa nyawaku seperti terbang bebas tanpa ada rasa sakit itu. Dan orang orang menangisi ragaku. Apa ini yang disebut kematian yang kutakuti selama ini? Dan akhirnya aku pun pergi jauh dari ragaku.
Selamat tinggal Doni sayang, aku akan merindukanmu.